Renungan: TELOR AKAN JADI AYAM APABILA DIERAMI, BILA SERING DITINGGAL GA JADI

Renungan: TELOR AKAN JADI AYAM APABILA DIERAMI, BILA SERING DITINGGAL GA JADI

03:07 0
⁠⁠⁠Sebuah renungan

TELOR AKAN JADI AYAM APABILA DIERAMI, BILA SERING DITINGGAL GA JADI
------++++++------
Pilihan Peran Sejarah Kita
(Umarul faruq Abubakar)

Dalam beberapa kali pertemuan saya sempat bertanya kepada guru saya tercinta, Ust. Muin, tentang pilihan peran sejarah. Di bidang mana sebaiknya saya fokus, mencurahkan segenap potensi sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan kontribusi kepada umat manusia.

Terus terang, selain menjalani profesi sebagai guru saat ini, saya berobsesi menjadi dosen di Universitas dan pembicara nasional dan internasional yang melakukan safari dakwah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain.

Saya sampaikan hal itu kepada beliau.

"Semua itu tergantung fokus," jawab Ust. Muin.

"Kalau saya memilih untuk menjadi pendidik. Menjadi seorang ustadz di pondok. Pengaruhnya lebih kuat dan pencapaiannya lebih terukur"

Saya diam dengan saksama mendengarkan penyampaian beliau.

"Antum bisa saja jadi di dosen di Universitas. Tapi pengaruhnya kepada mahasiswa tidak terlalu kuat. Jauh lebih kuat pengaruh antum kepada santri. Mereka jauh lebih menerima dan mudah untuk kita arahkan kepada kebaikan. Apalagi sebagai dosen saya merasa, input dan kemampuan anak-anak kita di SMP dan SMA jauh lebih baik daripada mahasiswa"

Artinya, dalam hal penerimaan nasehat, ilmu, dan informasi, jauh masih lebih baik anak-anak di pondok. Sementara mahasiswa, mereka sudah punya dunia sendiri, yang kadang kehadiran di kuliah hanya sebagai syarat supaya tidak ditulis alpa.

"Sementara untuk safari dakwah," lanjut Ust. Muin, "Antum bisa saja ceramah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu negara ke negara lain. Tapi pencapaiannya tidak terukur. Apa coba ukurannya?" tanya Ust. Muin mengetuk pintu kesadaran saya.

"Ya paling jadi tenar dan terkenal, seperti beberapa ustadz yang ada" jawab saya spontan. Sebenarnya saya merasa malu juga dengan jawaban itu.

"Kalau sekedar terkenal, itu la yusminu wala yughni min ju'. Tidak bermanfaat apa-apa" tegas Ust Muin.

"Antum ingat Imam Zarkasyi, akhi?"

Duh, kata kata "akhi" dari Ust Muin benar-benar mengharukan. Harusnya "Ibni..." sebab beliau hampir seusia bapak saya, atau "Tilmidzi.." ini malah "saudaraku".

"Kiai Zarkasyi itu mendapat tawaran kemana-mana. Tapi beliau tidak mau. Beliau memilih untuk menjadi pengasuh dan pendidik murid-muridnya di pesantren Gontor. Beliu memilih untuk menunggui murid-muridnya di pondok dari pada mengisi ceramah dimana-mana"

Dan memang terbukti, murid-murid Kiai Zarkasyi ini akhirnya banyak yang menjadi pemimpin-pemimpin di negeri ini, seperti KH. Din Syamsuddin (mantan ketua PP Muhammadiyah), KH. Hasyim Muzadi (mantan ketua PBNU), Ust. Abu Bakar Baasyir (mantan pimpinan Pondok Al Mukmin Ngruki), H. Maftuh Basyuni (mantan menteri agama RI), Dr. Hidayat Nur Wahid (mantan ketua MPR), banyak lainnya.

"Telur itu dapat menjadi ayam kalau dierami. Kalau sering ditinggal maka tidak jadi" lanjut Ust Muin

"Begitu pula seorang guru, dia dapat mencetak murid yang hebat kalau setia dan telaten mendampingi muridnya"

"Saya pribadi sedang berusaha untuk dapat berada di pondok 100% sehingga lebih bisa mendampingi para santri" pungkas beliau...

Saya terdiam. Dan akhirnya paham dan sadar apa peran sejarah yang harus saya ambil. Yaitu menjadi seorang pendidik dan guru.

Setelah mendengarkan nasehat Ust. Muin ini, seketika saya teringat dengan seorang Guru Khoth di sebuah sekolah menengah di kota Ismailiah, Mesir. Guru kaligrafi ini adalah seorang mahasiswa lulusan terbaik dari Fakutlas Darul Ulum, Univesitas Kairo. Hafal Al Quran, hafal ribuan hadits, dan hafal ribuan syair.

Ia menguasai beragam keilmuan dengan baik, sehingga akhirnya mendapatkan tawaran beasiswa dari Eropa. Tapi ia menolak, sehingga yang berangkat adalah mahasiswa nomor 2. Ia lebih memilih menjadi guru SMP.

Tetapi beberapa tahun berikutnya, ternyata dari tangannya terlahirlah ribuan pahlawan dan pejuang yang memenuhi dunia dengan perjuangan mereka.

Dialah Imam Hasan Al Banna.

Lalu pada akhirnya kita akan mati. Dan yang tersisa hanyalah karya-karya kita yang sempat kita tinggalkan. Dan karya terbaik itu adalah murid-murid kita yang selalu menebar ilmu dan kebaikan dimanapun mereka berada.

Ujian Disetiap Titip Kelemahan - Alm Ust. Rahmat Abdullah

19:30 0
Ikhwah, Kita simak kembali  nasihat (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah...
.........................

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita.

Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan.

Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan.

Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

Orang yang selalu berlambat-lambat menghadiri pertemuan forum dakwah karena alasan istri, anak, mertua, atau tamu akan senantiasa dipertemukan dengan perkara ‘mertua datang,
tamu datang silih berganti’ di saat ia akan berangkat .. terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain.


Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di jalan dakwah ini. Ingatlah, mushaf Al-Quran tidak akan pernah terbang sendiri kemudian datang dan memukuli orang-orang yang bermaksiat.

Sungguh teramat merugi... mereka yang mengikuti hawa nafsu kemudian pergi meninggalkan kebersamaan dalam dakwah ilallah, tanpa mau bersabar sebentar dalam ujian keimanan. Tanpa mau mencoba bertahan sebentar dalam dekapan ukhuwah..

Dan sungguh, Kecewa itu biasa dan manusiawi' yang luar biasa, siapa saja yang mampu beristighfar dan lalu berlapang dada serta bertawakkal pada-Nya.

Memang...  Dakwah ini berat... karenanya ia hanya mampu dipikul oleh mereka yang :

1. Memiliki hati sekuat baja.

2. Memiliki kesabaran lebih panjang dari usianya.

3. Memiliki kekuatan yang berlipat.

4. Memiliki keihklasan dalam beramal yang meninggi.

5. Memiliki ketabahan seluas lautan, memiliki keyakinan sekokoh pegunungan.

Siapapun tak akan pernah bisa bertahan...melalui jalan dakwah ini... mengarungi jalan perjuangan... kecuali dengan KESABARAN!!!

Karenanya... Tetaplah disini... dijalan ini... bersama kafilah dakwah ini. Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh... Sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya... tetaplah disini...

Buanglah hawa nafsu dalam mengarungi perjalanannya, karena telah banyak yang berguguran karenanya.

Gandenglah selalu iman kemana saja kita melangkah, karena iman akan menjagamu setiap waktu.  Seburuk apapun, sekeruh apapun kondisi kapal layar kita, jangan lah sekali2 mencoba untuk keluar dari kapal layar ini dan memutuskan berenang seorang diri... karena pasti kau akan kelelahan dan memutuskan menghentikan langkah yang pada akhirnya tenggelam disamudra kehidupan...

Jika bersama dakwah saja... kau serapuh itu... Bagaimana mungkin dengan seorang diri?? Sekuat apa kau jika seorang diri...???
Allah Sebaik-baik Pemberi Keputusan

Allah Sebaik-baik Pemberi Keputusan

05:26 0

Manusia hidup pasti selalu dihadapkan oleh berbagai macam pilihan, dan setiap dari keputusan pasti memiliki konsekuensinya masing-masing.

Sebagian besar pada umumnya manusia terlalu tergesa-gesa dalam memilih keputusan, bahkan tidak sedikit yang hanya memutuskan pilihannya sendiri tanpa menyertakan Allah didalamnya. Padahal seperti kita ketahui, Allah lah Tuhan alam semesta dan Dia lah sang Maha Memberi Kehendak.

Alangkah baiknya jika dalam kehidupan kita selalu menyertakan Allah disetiap kondisi, karena Dia lah yang mengetahui apa yang manusia tidak ketahui.

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqash Rasulullah Shalallahu Aalaihi Wassallam bersabda:

“Di antara kebahagiaan manusia adalah menentukan pilihannya dengan Allah dan diantara kebahagiaan manusia adalah keridhoanya pada apa yang Allah tentukan. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah ia meninggalkan Allah dalam pilihannya. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah kemarahaannya pada apa yang Allah tetapkan atas dirinya” (HR. Imam Ahmad )

Dalam hadits diatas Rasulullah memberikan 2 ciri orang yang bahagia, adalah

  1. Orang yang menyertakan Allah dalam menentukan pilihannya dan bukan menyertakan hawa nafsunya serta keinginan duniawinya.
  2. Orang yang ikhlas dan ridho akan pilihan yang Allah tentukan pada dirinya, dia menerima dengan lapang dada dan dengan keyakinan bahwasanya pilihan yang Allah tentukan adalah yang terbaik untuk dirinya. :)
Rasulullah juga memberikan 2 ciri orang yang sengsara dalam hidupnya, yaitu :
  1. Orang yang meninggalkan Allah dalam pilihannya dalam arti lain ia tidak menyertakan Allah dalam memilih pilihannya, karena sangat memungkinkan dia memilih dengan hawa nafsunya dan atas kehendak duniawinya.
  2. Orang yang marah atau tidak bersyukur atas kehendak dan pilihan yang ditentukan oleh Allah.
Dalam surat Al-Qasas Allah menjelaskan bahwasannya Allah lah yang menciptakan apa yang Ia kehendaki dan Ia lah yang mengetahui hati manusia :


”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-sekali tidak ada pilihan bagi mereka (apabila Allah telah menentukan). Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. Dan Tuhamnu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagiNyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagiNyalah segala penentuan dan hanya kepadaNyalah kami dikembalikan" (Al-Qasas 68-70). 

Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwasannya Allah menciptakan segalanya apa yang Ia kehendaki dan semua atas ketentuan dari Allah, dan Allah lah yang paling mengetahui isi dari hati seorang hamba-Nya.

Oleh itu jika kita sebagai hamba-Nya yang dikaruniai akal yang sehat, maka hendaklah kita meminta petunjuk kepada Allah atas apa yang ada dihadapan kita, atas apa yang akan kita pilih.

Islam mengajarkan kepada kita dalam memilih suatu perkara haraplah kita shalat 2 rakaat dan doa istikhoroh, doa itu adalah doa agar Allah memberikan keputusan dan memberikan keteguhan hati kita dalam memilih. 

Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata  Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami istiharah pada semua perkara sebagaimana beliau mengajarkan al-Quran. Beliau bersabda:

"Apabila salah satu dari kalian dihadapkan pada permasalahan maka hendaknya ia shalat dua rakaat selain shalat fardlu, kemudian hendaknya ia berdoa (artinya) "Ya Allah sesungguhnya aku meminta pilihanMu dengan ilmuMu, dan meminta keputusan dengan ketentuanMu, Aku meminta kemurahanMu, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan aku tidak ada daya untuk menentukan, Engkaulah yang mengetahui dan aku tidaklah tahu apa-apa, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara gaib. Ya Allah sekiranya Engkau mengetahui bahwa perkara ini (lalu menyebutkan masalahnya) adalah baik bagiku saat ini dan di waktu yang akan datang, atau baik bagi agamaku dan kehidupanku serta masa depanku maka tentukanlah itu untukku dan mudahkanlah ia bagiku lalu berkatilah. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa perkara itu buruk bagiku untuk agamaku dan kehidupanku dan masa depan perkaraku, atau bagi urusanku saat ini dan di masa mendatang, maka jauhkanlah ia dariku dan tentukanlah bagiku perkara yang lebih baik darinya, apapun yang terjadi, lalu ridhailah ia untukku”. ( HR Ahmad, Bukhari dan Ashabussunan)

.....
(bersambung dulu ya)

Inilah Hidup

08:35 0

Halo, selamat malam :)

Hari ini saya telah mengingat sesuatu setelah sekian lama saya merasa tidak sadar akan sesuatu ini, padahal bisa dibilang saya butuh hal ini, namun anehnya saya malah lupa jika saya sudah memilikinya.
Sesuatu hal itu adalah blog ini, sebagai penyalur ide, gagasan, dan isi otak fikiran saya. :D

Pertanyaannya, mengapa setelah sekian lama terlupakan dan saya aru sadar sekarang?

Inilah yang sering kita alami sebagai manusia, sering kali kita merasa kurang dalam hidup kita, kita merasa ada sesuatu yang harus kita lakukan, tetapi karena kita sendiri yang terlalu mempersulit diri kita dengan hal yang rumit maka kita tidak menyadari jika jalan keluar itu sudah kita miliki. Atau dalam islam kita kurang bersyukur dengan apa yang kita miliki sehingga kita sibuk mencari yang lain yang menurut kita lebih baik.

Menulis....

Mungkin bagi sebagian orang yang hobi dalam menulis menjadikan aktifitas ini sebagai aktifitas rutin dan pastinya juga mudah dia lakukan karena dia sendiri hobi dan suka, namun untuk sebagian orang lainnya menulis adalah hal yang membosankan (katanya, hehe), tapi setelah saya sadari hal itu SALAH. Menulis adalah hal yang penting, karena dengan menulis kita bisa mengungkapkan isi hati kita, dengan tulisan kita bisa mengucapkan bahkan mengimajinasikan apa yang ada difikiran kita, maka jika kamu menemukan teman, atau saudara atau bahkan kamu sendiri berada dalam keadaan stres karena masalah kepribadian dirinya, cobalah untuk memberikan terapi kepada diri untuk menulis, ungkapkan dan tuangkan semua si otaknya dengan tulisan, InsyaAllah pasti bisa semakin lega. :)

Saya sendiri juga bukan termasuk orang yang hobi membaca dan menulis, hobi saya adalah olah raga. Ketika saya merasa diri saya jenuh akan kehidupan, maka saya mengobatinya dengan menyalurkan hobi saya di olah raga, namun pada kenyataannya ini saja masih belum cukup, saya sendiri hanya merasakan jenuh hilang ketika saya olah raga, ketika sudah selesai kadang kala muncul lagi beberapa permasalahan2 didalam diri, maka dengan itu saya mencoba untuk tuangkan isi otak saya melalui tulisan sederhana ini walaupun tulisan ini hampir tidak ada manfaatnya untuk kamu yang membacanya, tetapi paling tidak coretan ini bisa menjadi pengobat atau wasilah bagi saya seorang perantauan yang memiliki hal yang perlu dituangkan dari otak. :D

Tahun lalu, ketika saya masih tinggal dijakarta, selalu setiap saya berada dalam kejenuhan saya pasti nongkrong malam sama teman baik saya, dia adalah teman saya sejak sekolah, sama2 perantauan, sama2 1 suku, sama2 1 pemikiran dan beberapa kesamaan lainnya. Itu dulu, ketika saya masih dijakarta, namun sekarang saya sudah bukan dijakarta lagi, sekarang saya merantau dibandung, disini saya belum ada lagi teman yang asik buat ngobrol dan curhat, karenanya mulai malam ini saya akan mencoba menulis disini sebagai wasilah saya untuk mengeluarkan semua yang ada dalam otak saya, baik kah itu atau sebaliknya. Tapi harapannya semuga semua yang saya keluarkan adalah hal2 yang baik saja. :)

Baiklah... Semuga coretan ini bisa menjadi muqodimah untuk hal tulis menulis dalam diri saya sendiri.
Selamat malam dan selamat berikstirahat, semuga hari esok bahagia dan berkah ;)

Reframing Ilmu Yang Penting Dalam Kehidupan

21:15 0
Alhamdulillah...
Kata itu adalah kata yang biasa mewakili ilmu reframing. 




Reframing adalah membingkai sebuah pengalaman akan perilaku atau kejadian dengan mengubah konteksnya menjadi hal positif yang lebih baik.

Contoh dalam kehidupan yang sering kita temui, sebagai berikut :
Misalkan kita sedang dalam sebuah perjalanan yang menuju kesebuah tempat yang ingin kita tuju, kita sudah membuat rancangan perjalanan yang maksimal sehingga kita sangat menanti akhir dari tujuan perjalanan, namun pada pertengahan jalan, ban mobil kita rusak, sehingga hal itu membuah perjalanan kita menjadi terbengkala karena kita harus mencari bengkel dan menunggu sampai ban mobil benar-benar sudah siap dipakai lagi. Dalam kejadian ini, normalnya kebanyakan orang pasti akan mengeluh dan bahkan akan marah, namun kita mencoba untuk membingkai hal ini dengan tanggapan yang positif dengan kata "Alhamdulillah", sehingga kita tidak melihat kejadian ini di sisi negatifnya, tapi dari segi positif. Hal inilah yang disebut sebagai reframing. ^_^

Dalam kehidupan kita, tentu sangat banyak hal-hal cobaan yang menguji kehidupan kita, hal itu jika kita menaggapi secara negatif dan mengeluh, maka kita hanya mendapatkan sebuah kekosongan, bahkan hal itulah yang menjauhkan kita terhadap rezeki kita.
Tetapi sebaliknya, jika kita menaggapi hal itu dengan positive feeling kepada Sang Pencipta, maka Allah akan membukakan dan melapangkan hati kita, sehingga dalam hal ini, Allah akan menaikan derajat kita, dan pastinya akan ada hikmah dibalik cobaan yang menguji kita. :)

Garis finish dalam kehidupan mungkin sudah dekat, sebagian orang yang hanya mampu mengeluh, mereka akan menyerah begitu saja tanpa tau jika garis finish sudah dekat, namun beda halnya dengan seseorang yang selalu berpositive feeling, ketika ada cobaan yang menghalanginya, dia akan terus bangkit dan maju sampai garis finish dia dapatkan.

Maka, jadilah orang yang mampu ber-positive feeling, lakukanlah reframing dalam kehidupan sehari-hari dan yakin Allah sudah mempersiapkan hikmah yang terbaik untuk diri kita

Gunakan Teknik ini Dalam Berkomunikasi, Maka Lawan Bicara Anda Akan Terhipnotis Dengan Anda

06:05 0
Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana seseorang tidak dapat hidup sendiri. Oleh itu bermasyarakat adalah hal yang tidak bisa dihindari oleh setiap manusia.

Dalam bermasyarakat, kita sebagai makhluk sosial tentunya pasti berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi ini adalah sebagai jembatan bagi kita untuk menyampaikan apa yang ada dalam otak kita kepada lawan bicara kita, agar apa? Tentunya agar lawan bicara kita memahami apa yang kita sampaikan. Oleh karena itu, apapun profesi kita dikehidupan ini, pastinya kita sangat membutuhkan ilmu dalam berkomunikasi agar lawan bicara kita bisa mengerti apa yang kita sampaikan.

Sama seperti halnya ilmu lain pada umumnya, komunikasi juga memerlukan ilmunya. Kali ini saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang cara berkomunikasi agar lawan komunikasi kita merasa nyaman dengan kita, sehingga disaat dia sudah merasa nyaman terhadap kita, kita pun dapat sangat mudah untuk menyampaikan apa maksud kita kepada lawan bicara kita.

Sebenarnya konsep yang paling dasar dalam berkomunikasi adalah, "Jika Anda menjadi dia (lawan komunikasi Anda), apakah Anda merasa nyaman dengan cara berkomunikasi yang Anda sampaikan?", atau bahasa simpelnya Anda ikut merasakan apa yang orang lain rasakan. Kebayang?

Jadi disini kita menyamakan frekuensi kita terhadap lawan bicara kita.

Sebenarnya ilmu dalam berkomunikasi itu sangat banyak macamnya, tetapi saat ini kita akan mencoba membahas tekhnik yang menurut saya paling mudah dilakukan oleh banyak orang, yaitu tekhnik "Mirroring"

Mirroring adalah sebuah tekhnik untuk mencari kenyamanan dalam berkomunikasi. Sesuai namanya, mirroring berasal dari kata miror, yang berarti "cermin".

Coba sekilah kita simak hal ini,

Ketika kita berkenalan dengan teman baru yang kita kenal, biasanya kita mencari hal kesamaan diri kita kerhadap dirinya. Kita biasa bertanya asal daerah, tempat tinggal, tempat pekerjaan dan lain sebagainya. Dan ketika ada satu hal kemiripan dari teman baru kita, misalkan dia tinggal didaerah yang sama dengan kita, atau memiliki hobi yang sama dengan kita, atau hal lain yang memiliki kemiripan dengan diri kita, maka pembicaraan pun mulai terbentuk dengan nyaman.

Saat itulah, kita bisa dengan mudah untuk menjalin komunikasi selanjutnya. Dimulai dari sini, “Mirroring” kemudian bisa dibangun lagi dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan memperhatikan bahasa tubuh teman bicara kita, bagaimana dia duduk, bagaimana dia menggunakan gerak tangan dan bagaimana dia melakukan gerak isyarat lainnya. Hal ini semua kita amati dan pada kesempatan tertentu kita coba lakukan hal yang sama.

mirroring

Anda bisa lihat  seperti gambar diatas. Lakukanlah dengan santai dan tepat guna agar teman bicara merasa nyaman dengan kita.

Cara kedua adalah dengan memperhatikan penggunaan kata dan kalimat teman bicara kita. Bila lawan komunikasi kita banyak menggunakan kalimat-kalimat ilmiah maka kita pun bisa menirunya dengan menggunakan kalimat-kalimat ilmiah atau mengulangi kata-katanya. Bila teman bicara kita hanya menggunakan kalimat-kalimat sederhana, kita juga sesuaikan penggunaan kalimat dan pemilihan kata-kata yang juga sederhana.

Jika kita berbicara dan berkomunikasi kepada teman-teman akrab kita, atau teman-teman lama kita, pastinya kita tidak menggunakan susunan kaliman yang tinggi yang hanya dimengerti oleh pejabat dan anggota dewan donk. Salah-salah malah ditertawakan oleh teman-teman kita.

Cara pertama sangat efektif bila kita berbicara face to face dengan teman bicara kita karena kita bisa langsung mengamati bahasa tubuh lawan bicara kita. Cara kedua efektif saat berkomunikasi baik face to face ataupun dalam bentuk tulisan.

Pertanyaan selanjutnya. Cara apa yang harus kita gunakan bila komunikasi hanya lewat suara saja? Misalkan, komunikasi via telfon? Disini baru mulai menarik. Ada cara ketiga yang bisa dilakukan. Bahkan, cara ketiga ini dianggap paling efektif dalam setiap bentuk komunikasi baik itu dalam bentuk tatap muka, tulisan ataupun hanya suara saja. Cara ketiga adalah melakukan mirroring dan modelling terhadap nada bicara mereka. Ini adalah cara yang paling maksimal dalam melakukan komunikasi Mirroring.

Selamat mencoba ;)

IQ Hanya 75 Pun Bisa Jadi Pengusaha

14:43 0
Benjamin Buford Blue atau dikenal dengan sebutan Bubba dalam film Forrest Gump adalah seorang tentara angkatan darat yang sangat terobsesi menjadi pengusaha udang. Dia mengikuti wajib militer di Amerika Serikat. Setelah tugasnya selesai dia bercita-cita ingin menjalani bisnis udang. Dalam pertemuanya dengan Forrest Gump (Tom Hanks), Bubba terus menceritakan rencana-rencananya untuk menjadi pengusaha udang dan mengajak Forrest untuk berminta menjalankan usaha udang. Saat belajar dia bercerita, saat latihan merakit senjata dia bercerita, saat dihukum membersihkan toilet karena terlalu banyak bercerita, Bubba masih juga menceritakanya. Forrest Gump sebenarnya tidak mengerti dan tidak tertarik dengan apa yang diceritakanya. Namun ketika situasi perang mulai sulit, Bubba minta Forrest berjanji akan menjalankan usaha udangnya jika akhirnya dia harus tewas dalam tugas Negara. Bubba pun akhirnya tewas. Forrest lebih beruntung.



Forrest Gump, yang mendapat panggilan masuk Angkatan Darat karena nilai akademisnya serta kecepatan dan prestasinya di olah raga rugby, adalah sebenarnya pria yang digambarkan idiot pada masa kecilnya. Ia mengalami punggung bengkok. IQ-nya hanya 75. Namun ibunya selalu memberikan kata-kata positife sejak kecil, hingga Gamp besar dikenal sebagai atlit rugby profesional, pelari, pengusaha udang, dan pahlawan diperang Vietnam.

Bayangkat, Gump yang memiliki keterbatasan, yang hanya diceritakan oleh seorang sahabatnya di masa perang tentang bisnis udang tanpa mengerti sebelumnya, kini menjadi pengusaha sukses di bidang udang, Restoranya bahkan memiliki cabang di daerah Kuta, Bali, bernama Bubba-Gump Shirimp Restaurant. Dari sini bisa kita pelajari bahwa Gump dulunya tentara (self-employed) dan menjadi pengusaha serta investor (entrepreneur). Bagaimana dengan Anda, apakah tidak tertarik untuk masuk ke kuadran kanan dan menjadi pengusaha?

Sumber